Saya Tidak Percaya Suami Saya dengan Rekan Wanita Dikantornya

Rabu, 16 Desember 2015 - 02:25 WIB
Saya Tidak Percaya Suami...
Saya Tidak Percaya Suami Saya dengan Rekan Wanita Dikantornya
A A A
JAKARTA - Kembali bersama rubrik konsultasi yang dilansir dari kanal lifesytle rubrik ask the expert di situs Times of India.

Kali ini, ada seorang klien wanita yang telah menikah, namun mendapati suaminya seakan sedang menutupi sesuatu darinya di kantor dan telah mengingkari kesepakatan tidak tertulis dalam ikatan pernikahan mereka.

Lalu apa yang disarankan oleh sang dokter psikologis klinis? Mari kita simak.

Pertanyaan klien:

“Saya berusia 32 tahun. Saya telah menikah selama hampir 7 tahun dan sekarang kami berdua sudah saling kenal selama hampir 13 tahun.”

“Kami adalah sebuah pernikahan cinta. Jadi, kita telah secara emosional sangat dekat satu sama lain. Tadi semalam dia mengaku kepada saya tentang ‘gadis baru ini’ di tim mereka.”

“Dia (gadis baru ini) telah menikah dan memiliki seorang anak kecil. Dia sering curhat soal masalah pernikahan dan keluarganya dengan suami saya. Dia juga mengaku bahwa dia sangat tidak puas dengan kehidupan pernikahannya.”

“Meskipun suami saya tidak memiliki niat untuk melanjutkan persahabatan mereka lebih jauh, ia (suami saya) meminta maaf kepada saya karena telah mengantar saya kedalam sebuah kegelapan (menduga-duga) karena berkirim pesan dan berbicara dengannya (teman wanitanya di kantor) selama jam kantor mereka.”

“Dia (suami saya) mengatakan dia merasa bersalah karena telah menyembunyikan fakta dia telah berbicara dengannya (teman wanitanya di kantor) dan juga tentang menghapus pesan (sms) antara mereka berdua di ponsel-nya sehingga saya tidak bisa melihat pembicaraan mereka.”

“Dia (suami saya) juga menunjukkan pesan singkat (sms) bahwa dia telah mengirim sms kepadanya (teman wanita di kantornya) semalam tentang menjaga persahabatan mereka hanya untuk tingkat profesional.”

“Saya merasa sangat terluka mengetahui bahwa dia (suami saya) menyembunyikan ini dari saya, karena kami berdua selalu berbagi segala sesuatu tentang kehidupan pribadi dan profesional kami.”

“Dia (suami saya) sungguh-sungguh menyesal telah mengantar saya dalam kegelapan tentang ini. Dia mengatakan dia sangat mencintai saya dan tidak merasa perlu untuk adanya orang lain dalam hidupnya.”

“Saya hanya terlalu khawatir tentang bagaimana dia (teman wanita di kantor suaminya) bisa mengambil (kesempatan) ini dan apabila jika persahabatan antara mereka memuncak menjadi sesuatu yang lebih, karena mereka bekerja di kantor yang sama dan juga di tim yang sama. Mengingat jumlah waktu yang mereka habiskan satu sama lain, sangat mudah untuk sesuatu seperti itu terjadi.”

“Tapi suami saya telah meminta saya untuk mempercayai dia sepenuhnya dan juga telah meyakinkan saya bahwa dia (suami saya) akan berurusan dengan dia (teman wanita di kantornya) hanya secara profesional mulai dari sekarang.”

“Saya menghargai kejujuran suami saya mengenai mengakui tentang kesalahannya. Namun saya sangat terguncang secara emosional dan tidak mampu menghadapi perasaan saya. Tolong beri saya saran.”

Jawaban oleh Dr Seema Hingorrany:

* Well, saya senang bahwa Anda menyatakan keprihatinan dan perasaan dalam bentuk pertanyaan ini. Tentu ini jauh lebih baik ketimbang Anda menekan emosi dan bisa memperburuk konflik tersembunyi.

* Tapi saya juga bisa merasakan ketidakamanan yang mendalam berakar di suatu tempat, yang perlu diperhatikan betul.

* Pasangan Anda telah sangat terbuka dengan Anda dan percakapan jujur
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)